Sosok Umuh Muchtar sudah tidak asing bagi pecinta sepakbola Indonesia, khususnya PERSIB. Manajer Maung Bandung ini bukan hanya dikenal sebagai salah satu komisaris PT PERSIB Bandung Bermartabat (PBB), namun sebagai bobotoh sejati.
Pria kelahiran Bandung, 2 Juni 1948 tersebuh sudah mendedikasikan hampir seluruh hidupnya untuk PERSIB.
Sejak masih usia kanak-kanak, Umuh sudah menjadi seorang bobotoh. Memberikan dukungan buat PERSIB hingga dewasa dan menjadi sosok penting perpindahan status PERSIB menjadi PT PBB.
"Saat masih kecil nonton bersama keluarga. Setelah remaja baru berani nonton sendiri sampai dewasa. Nonton tandang ke mana PERSIB main. Ke Jakarta, Surabaya dan kota lain," kata Umuh yang sempat kerja di salah satu perusahaan lampu milik Belanda selama 12 tahun itu.
Karena tim kebanggaannya ini pula, Umuh memutuskan keluar dari pekerjaannya. Dia mulai merintis usaha supaya bisa tetap mendukung PERSIB tanpa terikat waktu bekerja. Satu ketika, dia dan teman-temannya harus bolos bekerja selama satu minggu karena mendukung PERSIB, itu membuat dia susah untuk mendapat waktu luang.
"Saya tidak terikat lagi perusahaan, jadi bisa mendukung PERSIB saat Piala Champions Asia. Saya ingat saat berangkat ke luar negeri mendukung PERSIB. Mencari donasi uang untuk memberikan tambahan semangat buat pemain saat itu," kenang Umuh.
Keaktifan Umuh sebagai bobotoh membuatnya dekat dengan tim dan manajemen PERSIB saat itu. Hingga pada tahun 2009 bersama Walikota Bandung, Dada Rosada, dan para pendiri PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh mendapat kepercayaan menjadi manajer PERSIB hingga saat ini.
"Saat itu, saya belum punya pengalaman apa-apa, saya menerima tawaran seandainya hanya jadi asisten manajer. Akhirnya, Jaja Sukarya menjadi manajer dan saya asistennya. Tahun 2010, saya merangkap jabatan ditunjuk sebagai salah satu Direktur Utama PT PBB," tambahnya.